Bahaya Akibat Anak Dipaksa Belajar Dengan Gaya Yang Tidak Disukainya




Bahaya Akibat Anak Dipaksa Belajar Dengan Gaya Yang Tidak Disukainya

Menurut ilmu psikologi ada tiga kelompok besar gaya belajar anak yaitu visual, auditori dan kinestetik. Masing-masing memiliki ciri khasnya tersendiri dan orang tua perlu memahami hal tersebut karena bisa memengaruhi seberapa cepat anak memahami suatu informasi.

Psikolog anak dan remaja Putu Andani, MPsi, dari TigaGenerasi lebih jauh menjelaskan anak dengan gaya belajar visual contohnya akan lebih mudah menyerap informasi dari indra penglihatan seperti lewat gambar atau teks bacaan. Sementara anak dengan gaya belajar auditori mudah paham bila mengolah informasi lewat indra pendengaran. Di lain sisi anak dengan gaya belajar kinestetik membutuhkan kesempatan untuk kerap aktif bergerak.

Orang tua perlu memerhatikan anaknya memiliki kategori belajar seperti apa dan merespons dengan memberikan lingkungan belajar yang sesuai. Untuk anak visual bisa dengan buku bergambar, sementara anak auditori dengan bercerita, dan anak kinetik bisa belajar sambil bermain.

"Gaya belajar ini cara bagaimana dia (anak -red) menyerap informasi. Kalau misalnya dia auditori tapi terus dipaksakan belajar secara visual saja dampaknya akan sangat tergantung dari daya tangkap," kata Putu dalam acara bincang-bincang di pameran Mother&Baby, Balai Kartini, Jakarta, Kamis (29/9/2016).

"Kalau anak sangat auditori dipaksa dengan gaya belajar lain misalnya 2 jam secara visual mungkin hanya 30 persen informasinya yang terserap. Kalau ulangan di kelas berarti hasilnya enggak akan maksimal, potensinya enggak keluar," lanjutnya.

Menurut Putu gaya belajar ini sudah dapat diidentifikasi ketika anak memasuki usia Taman Kanak-kanak (TK) hingga kelas dua Sekolah Dasar (SD). Alasannya karena kemampuan verbal anak sudah cukup berkembang, sudah banyak stimulasi dari lingkungan, dan minat anak juga mulai terlihat.

Sumber: health.detik.com