Imunisasi TT merupakan proses dalam membangun kekebalan tubuh agar terhindar dari ancaman toksin kuman Tetanus. Bentuk dari imunisasi ini adalah toksin kuman tetanus yang sudah dilemahkan terus kemudian dimurnikan. Sehingga sangat aman bagi ibu hamil maupun janin yang dikandungnya.
Dengan cara ini maka tubuh akan lebih kebal terhadap tetanus sebab telah belajar dalam membuat antibodi terhadap tetanus. Pada waktu antibodi sudah terbentuk, pada waktu tubuh terluka dan dimasuki bakteri tetanus, tubuh akan lebih cepat melakukan pembentukan antibodi sebab sudah diperkenalkan pada waktu sebelumnya.
Penyakit tetanus merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri clostridimum tetani yang masuk dengan cara hinggap di luka tubuh. Yang dilanjutkan dengan penyerangan terhadap sistem saraf pusat serta sumsum pada tulang belakang. Bakteri ini berdampak serius jika menyerang tubuh. Sedangkan asalnynya bisa dari debu, kotoran hewan, tanah, besi berkarat dan sebagainya. Gejalanya adalah orang tersebut akan mengalami kejang pada otot dan juga terjadinya kesulitan dalam menelan serta bisa juga menjadi susah bernafas.
Tetanus sangat beresiko terjadi pada bayi yang proses melahirkannya dengan bantuan dukun bayi di rumah menggunakan peralatan yang belum disterilkan. Yaitu ketika alat-alat tersebut digunakan untuk memotong tali pusar serta ada juga mengolesi abu atau ramuan tradisional pada luka bekas potongan pusar tersebut.
Untuk mencegahnyaperlu dilakukan dengan pemberian imunisasi TT atau tetanus toksoid kepada ibu hamil. Konsep dari imunisasi TT ialah life long immunization yang artinya pemberiannya meliputi TT 1 sampai dengan TT 5.
Dengan cara ini maka tubuh akan lebih kebal terhadap tetanus sebab telah belajar dalam membuat antibodi terhadap tetanus. Pada waktu antibodi sudah terbentuk, pada waktu tubuh terluka dan dimasuki bakteri tetanus, tubuh akan lebih cepat melakukan pembentukan antibodi sebab sudah diperkenalkan pada waktu sebelumnya.
Penyakit tetanus merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri clostridimum tetani yang masuk dengan cara hinggap di luka tubuh. Yang dilanjutkan dengan penyerangan terhadap sistem saraf pusat serta sumsum pada tulang belakang. Bakteri ini berdampak serius jika menyerang tubuh. Sedangkan asalnynya bisa dari debu, kotoran hewan, tanah, besi berkarat dan sebagainya. Gejalanya adalah orang tersebut akan mengalami kejang pada otot dan juga terjadinya kesulitan dalam menelan serta bisa juga menjadi susah bernafas.
Tetanus sangat beresiko terjadi pada bayi yang proses melahirkannya dengan bantuan dukun bayi di rumah menggunakan peralatan yang belum disterilkan. Yaitu ketika alat-alat tersebut digunakan untuk memotong tali pusar serta ada juga mengolesi abu atau ramuan tradisional pada luka bekas potongan pusar tersebut.
Untuk mencegahnyaperlu dilakukan dengan pemberian imunisasi TT atau tetanus toksoid kepada ibu hamil. Konsep dari imunisasi TT ialah life long immunization yang artinya pemberiannya meliputi TT 1 sampai dengan TT 5.
Jadwal Pemberian Dan Dosis Imunisasi TT
a.TT 0 diberikan pada waktu imunisasi dasar kepada bayi
b.TT 1 diberikan pada waktu imunisasi dasar kepada bayi
c.TT 2 diberikan pada waktu imunisasi dasar kepada bayi
d.TT 3 dilakukan pada waktu bulan imunisasi anak sekolalah tingkat kelas satu
e.TT 4 dilakukan pada waktu bulan imunisasi anak sekolalah tingkat kelas dua
f.TT 5 dilakukan pada waktu bulan imunisasi anak sekolalah tingkat kelas tiga
No TT Interval Lama perlindungan
1 I Suntikan pertama 4 minggu
2 II 4 minggu setelah suntikan pertama 6 bulan
3 III 6 bulan setelah suntikan kedua 1 tahun
4 IV 1 tahun dari suntikan ke -3 5 tanun
5 V 1 tahun dari suntikan ke -4 25 tahun
Imunisasi ini lengkap diberikan sebaiknya sebelum umur kehamilan delapan bulan. Dimulai dengan TT 1 pada waktu ibu positif hamil dan biasanya dilakukan pada waktu pemeriksaan pertama di lembaga kesehatan. Adapun lembaga kesehatan tersebut adalah :
A.Puskesmas/Puskesmas Pembantu
B.Rumah sakit pmerintah dan swasta
C.Rumah bersalin
D.Polindes
E.Posyandu
F.Dokter atau bidan praktek
Sedankan jarak antara pemberian TT 1 dan TT2 adalah minimal empat minggu.
Agar dapat perlindungan secara optimal maka suntik TT dilakukan 5 kali dengan jadwal yang benar serta teratur. Hal ini akan melindungi tubuh dari penyakit tetanus untuk jangka waktu 25 tahun yang akan datang.
Jika takut rasa sakit ketika disuntik, bayangkan saja seperti digigit semut, tapi semutnya seribu wkwkwkwk………
Bene kok ga sakit, apalagi kalo melihat manfaat yang luar biasa….
Dosis imunisasi TT pada ibu hamil adalah dua kali dengan ukuran 0,5 cc disuntikkan intramuskuler/subkutan dalam.
b.TT 1 diberikan pada waktu imunisasi dasar kepada bayi
c.TT 2 diberikan pada waktu imunisasi dasar kepada bayi
d.TT 3 dilakukan pada waktu bulan imunisasi anak sekolalah tingkat kelas satu
e.TT 4 dilakukan pada waktu bulan imunisasi anak sekolalah tingkat kelas dua
f.TT 5 dilakukan pada waktu bulan imunisasi anak sekolalah tingkat kelas tiga
No TT Interval Lama perlindungan
1 I Suntikan pertama 4 minggu
2 II 4 minggu setelah suntikan pertama 6 bulan
3 III 6 bulan setelah suntikan kedua 1 tahun
4 IV 1 tahun dari suntikan ke -3 5 tanun
5 V 1 tahun dari suntikan ke -4 25 tahun
Imunisasi ini lengkap diberikan sebaiknya sebelum umur kehamilan delapan bulan. Dimulai dengan TT 1 pada waktu ibu positif hamil dan biasanya dilakukan pada waktu pemeriksaan pertama di lembaga kesehatan. Adapun lembaga kesehatan tersebut adalah :
A.Puskesmas/Puskesmas Pembantu
B.Rumah sakit pmerintah dan swasta
C.Rumah bersalin
D.Polindes
E.Posyandu
F.Dokter atau bidan praktek
Sedankan jarak antara pemberian TT 1 dan TT2 adalah minimal empat minggu.
Agar dapat perlindungan secara optimal maka suntik TT dilakukan 5 kali dengan jadwal yang benar serta teratur. Hal ini akan melindungi tubuh dari penyakit tetanus untuk jangka waktu 25 tahun yang akan datang.
Jika takut rasa sakit ketika disuntik, bayangkan saja seperti digigit semut, tapi semutnya seribu wkwkwkwk………
Bene kok ga sakit, apalagi kalo melihat manfaat yang luar biasa….
Dosis imunisasi TT pada ibu hamil adalah dua kali dengan ukuran 0,5 cc disuntikkan intramuskuler/subkutan dalam.
Imuniasasi TT Pada Ibu Hamil
Manfaat pada ibu hamil melakukan imunisasi TT adalah dalam rangka melindungi bayi yang dilahirkannya dari tetanus neonatorum yang merupakan penyakit tetanus yang menyerang pada bayi berumur kurang dari satu bulan, penyebabnya adalah clostridium tetani. Kuman ini akan mengeluarkan racun uubuntuk menginfeksi sisterm saraf bagian pusat. Kemudian imunisasi ini juga berfungsi melindungi ibu hamil dari serangan tetanus yang menjangkit melalui luka tubuh.
Gejala Tetanus Neonatorum
- tiba-tiba tidak mau menyusui
- mulut jadi mecucu seperti mulutnya ikan
- bila disentuh, mendengar suara, terkena sinar sering kejang
- wajah pucat kebiruan
- terkadang demam
Gejala ini terjadi pada hari ke 3 sampai dengan hari ke 14 post partum, namun terkadang lebih lambat.
Pencegahan penyakit ini bisa dilakukan dengan pertolongan pada persalinan dengan teknik Asuhan Persalinan Normal, kemudian juga menghindari persalinan ditolong oleh dukun yang belum terlatih secara medis. Pastikan juga perwatan tali pusat dengan bersih. Pemberian imunisasi DPT, DT dan TT pada waktu sudah sekolah serta imunisasi TT pada wanita subur.
- mulut jadi mecucu seperti mulutnya ikan
- bila disentuh, mendengar suara, terkena sinar sering kejang
- wajah pucat kebiruan
- terkadang demam
Gejala ini terjadi pada hari ke 3 sampai dengan hari ke 14 post partum, namun terkadang lebih lambat.
Pencegahan penyakit ini bisa dilakukan dengan pertolongan pada persalinan dengan teknik Asuhan Persalinan Normal, kemudian juga menghindari persalinan ditolong oleh dukun yang belum terlatih secara medis. Pastikan juga perwatan tali pusat dengan bersih. Pemberian imunisasi DPT, DT dan TT pada waktu sudah sekolah serta imunisasi TT pada wanita subur.
Anjuran kepada ibu hamil
Apabila belum melakukan imunisasi TT, agar segera memeriksakan kandungannya dan melakukan imunisasi TT sebanyak dua kali atau sesuai dengan jadwal TT Lon Life sebelum umur kandungannya delapan bulan. Meminum tablet Fe paling sedikit 90 tablet. Periksakanlah kehamilan paling sedikit empat kali. Dengan ketentuan satu kali di trimester pertama sebelum umur kandungan 4 bulan. Satu kali pada trimester ke dua. Dua kali pada trimester ke tiga.
Efek Samping dari Imunisasi TT
Efeknya ringan, misal terasa nyeri pada bekas suntikan, serta juga warna kemerahan dan bengkak. Dan ini hanya berlangsung satu sampai dua hari sembuh dengan sendirinya, maka tidak perlu adanya tindakan medis. Reaksi alergi yang mungkin terjadi adalah pembengkakan bibir, lidah serta wajah, detak jantung menjadi cepat, penutupan tenggorokan, kesulitan bernafas, pucat dan pusing.
Imunisasi tt pada calon pengantin atau pra nikah
Pemberian ini diperlukan karena sesudah menikah mereka berdua melakukan hubungan sex dan pada saat pertama kali umumnya alat vital wanita terjadi luka yaitu selaput dara mengalami robek. Hal ini dapat menjadikan jalan masuknya bakteri tetanus.
Catatan yang harus diperhatikan bahwa pemberian imunisasi ini pada waktu tubuh dalam keadaan sehat, tunda dulu jika tubuh tidak fit.
Kemudian juga antisipasi jika nanti ibu melahirkan di rumah dan dibatu oleh dukun bayi. Di mana dukun bayi ini menggunakan peralatan yang tidak steril yang dapat menjadi jalan masuknya bakteri tetanus ini.
Catatan yang harus diperhatikan bahwa pemberian imunisasi ini pada waktu tubuh dalam keadaan sehat, tunda dulu jika tubuh tidak fit.
Kemudian juga antisipasi jika nanti ibu melahirkan di rumah dan dibatu oleh dukun bayi. Di mana dukun bayi ini menggunakan peralatan yang tidak steril yang dapat menjadi jalan masuknya bakteri tetanus ini.
Hal Yang Harus Diperhatikan Sebelum melakuakn imunisasi TT
Pastikan kondisi tubuh dalam keadaan fit, karena ada beberapa kasus yang tidak memperbolehkannya. Agar lebih jelas konsultasikan dulu dengan petugas kesehatan yang ada.
Baca Juga: Dexteem Plus
Download Makalah Imunisasi TT dan Imunisasi TT PDF
Silakan klik link di bawah ini untuk mendownload makalah :
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Imunisasi TT
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. IDENTITAS
Topik :Imunisasi
Sub pokok bahasan :Imunisasi TT (Tetanus toxoid) pada kehamilan
Penyuluh :Mahendraty noviani ardy
Waktu : 40 menit
Sasaran :Ibu hamil dan keluarga
Karakteristik :Ibu hamil
Tempat : Ruang pertemuan
Jumlah orang : 30 orang
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pertemuan ini, peserta dapat memahami pentingnya imunisasi TT.
2. Tujuan Khusus
1. Menjelaskan pengertian dan manfaat dari imunisasi TT
2. Diharapkan ibu dapat memahami pentingnya imunisasi TT, manfaat imunisasi TT, jumlah dosis imunisasi TT, efek samping imunisasi TT, serta mengetahui tempat pelayanan untuk mendapatkan imunisasi TT.
C. MATERI
1. Definisi imunisasi TT
2. Manfaat Imunisasi TT
3. Jumlah dosis imunisasi TT
4. Efek sampingimunisasi TT
5. Tempat pelayaanan untuk mendapatkan imunisasi TT
D. METODE
Ceramah dan tanya jawab
E. MEDIA
Leaflet, flip chart
F. KEGIATAN PENYULUHAN
NO
Materi
Kegiatan
1
Pembukaan ( 2 menit )
1. Membuka pertemuan dengan mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri sendiri
3. Menjelaskan tujuan umum dan tujuan khusus pertemuan kali ini
4. Menyampaikan waktu / kontrak waktu yang akan digunakan dan mendiskusikan
5. Memberikan sedikit gambaran mengenai informasi yang akan disampaikan pada hari ini
2
Pelaksanaan (5 menit )
1. Menjelaskan definisi imunisasi TT, manfaat imunisasi TT, Jumlah dan dosis imunisasi TT, Efek samping imunisasi TT, Tempat pelayanan untuk mendapatkan imunisasi TT
2. Menyimpulkan seluruh materi yang telah diberikan
3
Evaluasi (1 menit )
1. Membuka sesi tanya jawab kepada peserta
2. Peserta dapat mengulang kembali apa yang telah dijelaskan tadi
Penutup (2menit )
Mengakhiri pertemuan
1. Pembicaraan mengucapkan terima kasihatas perhatian peserta
2. Mengucapkan salam penutup
IMUNISASI TT (TETENUS TOXOID) PADA KEHAMILAN
I. PENDAHULUAN
Latar belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Untuk mewujudkan tujuan tersebut diciptakanlah Visi Indonesia Sehat 2010, yang merupakan cerminan masyarakat, bangsa, dan Negara Indonesia dengan ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku, dan dalam lingkungan sehat, serta memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Departemen Kesehatan Republik Indonesia,2005:1).
Permasalahan utama yang dihadapi adalah rendahnya kualitas kesehatan penduduk yang antara lain ditunjukkan dengan masih tingginya angka kematian bayi, anak balita, dan ibu maternal, serta tingginya proporsi balita yang menderita gizi kurang; masih tingginya angka kematian akibat beberapa penyakit menular serta kecenderungan semakin meningkatnya penyakit tidak menular; kesenjangan kualitas kesehatan dan akses terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu antar wilayah/daerah, gender, dan antar kelompok status sosial ekonomi; belum memadainya jumlah, penyebaran, komposisi, dan mutu tenaga kesehatan; serta terbatasnya sumber pembiayaan kesehatan dan belum optimalnya alokasi pembiayaan kesehatan. Upaya pemerintah yang nyata guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat salah satunya difokuskan pada program kesehatan ibu dan anak di setiap layanan kesehatan. Program kesehatan ibu dan anak yang telah dilaksanakan selama ini bertujuan untuk meningkatkan status derajat kesehatan ibu dan anak serta menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Untuk itu diperlukan upaya pengelolaan program kesehatan ibu dan anak yang bertujuan untuk memanfaatkan dan meningkatkan jangkauan serta mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak secara efektif dan efisien. Derajat kesehatan masyarakat di Indonesia saat ini masih memprihatinkan, antara lain ditandai dengan masih tingginya Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2007, Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia menunjukkan angka yang masih tinggi yaitu 34 per 1.000 kelahiran hidup, dan menurut data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia menunjukkan angka 248 per 100.000 kelahiran hidup. Di Provinsi Jawa Barat tahun 2007 Angka Kematian Ibu maternal menunjukkan angka yang cukup tinggi yaitu mencapai 98 per 1.000 kelahiran hidup sedangkan Angka Kematian Bayi sedikitnya mencapai 38 per 1.000 kelahiran hidup.
Angka Kematian Ibu maternal pada tahun 2008 di Kabupaten sebesar 131 per 1000 kelahiran hidup dengan jumlah kasus kematian bayi mencapai 106 per 1000 kelahiran hidup.
Tingginya angka kematian di Indonesia salah satunya diakibatkan tetanus neonatorum. Jumlah kasus Tetanus Neonatorum pada tahun 2003 sebanyak 175 kasus dengan angka kematian (CFR) 56% (Depkes RI, 2003). Angka ini sedikit menurun dibanding tahun sebelumnya. Hal ini diduga karena meningkatnya cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan. Namun secara keseluruhan CFR masih tetap tinggi. Penanganan Tetanus Neonatorum memang tidak mudah, sehingga yang terpenting adalah usaha pencegahan, yaitu Pertolongan Persalinan yang higienis ditunjang dengan Imunisasi Tetanus Toxoid pada ibu hamil.
II. MATERI PENYULUHAN
1. Definisi Imunisasi TT
Imunisasi Tetanus Toksoid adalah proses untuk membangun kekebalan sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus (Idanati, 2005).Vaksin Tetanus yaitu toksin kuman tetanus yang telah dilemahkan dan kemudian dimurnikan (Setiawan, 2006).
Penyakit tetanus adalahpenyakit yang disebabkanolehracunkumanClostridium tetani.Penyakitinisangatberbahaya, karenadapatmenimbulkankejangdankegagalanpernapasan, yang berujungpadakematian.
Padadasarnyasiapasajadapatterkenapenyakit tetanus.Tetapi yang paling rentanadalahbayibarulahirdanibu yang melahirkan.Olehkarenaitu, kelompokinimenjadiperhatianutamapencegahanpenyakit tetanus.Pencegahan tetanus padaibudanbayidilakukandenganmengimunisasiibu yang sedanghamil.
2. Manfaat imunisasi TT ibu hamil
1. Melindungi bayinya yang baru lahir dari tetanus neonatorum (BKKBN, 2005; Chin, 2000). Tetanus neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada neonatus (bayi berusia kurang 1 bulan) yang disebabkan oleh clostridium tetani, yaitu kuman yang mengeluarkan toksin (racun) dan menyerang sistim saraf pusat (Saifuddin dkk, 2001)
2. Melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka (Depkes RI, 2000). Kedua manfaat tersebut adalah cara untuk mencapai salah satu tujuan dari program imunisasi secara nasional yaitu eliminasi tetanus maternal dan tetanus neonatorum (Depkes, 2004)
3. Jumlah dan dosis pemberian imunisasi TT untuk ibu hamil
Imunisasi TT untuk ibu hamil diberikan 2 kali (BKKBN, 2005; Saifuddin dkk, 2001), dengan dosis 0,5 cc di injeksikan intramuskuler/subkutan dalam (Depkes RI, 2000).
Umur kehamilan mendapat imunisasi TT
Imunisasi TT sebaiknya diberikan sebelum kehamilan 8 bulan untuk mendapatkan imunisasi TT lengkap (BKKBN, 2005). TT1 dapat diberikan sejak di ketahui postif hamil dimana biasanya di berikan pada kunjungan pertama ibu hamil ke sarana kesehatan (Depkes RI, 2000).
Antigen
Interval
(selang waktu minimal)
Lama
perlindungan
% perlindungan
TT1
Pada kunjungan antenatal pertama
-
-
TT2
4 minggu setelah TT1
3 tahun
80
TT3
6 bulan setelah TT2
5 tahun
95
TT4
1 tahun setelah TT3
10 tahun
99
TT5
1 tahun setelah TT4
25 tahun/
Seumur hidup
99
4. Efek samping imunisasi TT
Biasanya hanya gejala-gejala ringan saja seperti nyeri, kemerahan dan pembengkakan pada tempat suntikan (Depkes RI, 2000). TT adalah antigen yang sangat aman dan juga aman untuk wanita hamil. Tidak ada bahaya bagi janin apabila ibu hamil mendapatkan imunisasi TT (Saifuddin dkk, 2001).
Efek samping tersebut berlangsung 1-2 hari, ini akan sembuh sendiri dan tidak perlukan tindakan/pengobatan (Depkes RI, 2000).
5. Tempat pelayanan untuk mendapatkan imunisasi TT
a. Puskesmas
b. Rumah sakit
c. Rumah bersalin
d. Polindes
e. Posyandu
f. Rumah sakit swasta
g. Dokter praktik, dan
h. Bidan praktik (Depkes RI, 2004).
III. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Imunisasi Tetanus Toksoid adalah proses untuk membangun kekebalan sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus. Vaksin Tetanus yaitu toksin kuman tetanus yang telah dilemahkan dan kemudian dimurnikan. Manfaat imunisasi TT ibu hamil adalah melindungi bayinya yang baru lahir dari tetanus neonatorum, melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka. Imunisasi TT untuk ibu hamil diberikan 2 kali, dengan dosis 0,5 cc di injeksikan intramuskuler/subkutan dalam. Imunisasi TT sebaiknya diberikan sebelum kehamilan 8 bulan untuk mendapatkan imunisasi TT lengkap. Biasanya hanya gejala-gejala ringan saja seperti nyeri, kemerahan dan pembengkakan pada tempat suntikan.Tempat pelayanan untuk mendapatkan imunisasi TT antara lain: Puskesmas, Rumah sakit, Rumah bersalin, Polindes, Posyandu, Rumah sakit swasta, Dokter praktik, dan, Bidan praktik.
Saran
Setelah memahami dengan jelas imunisasi TT, maka diharapkan para ibu hamil, untuk melaksanakan Imunisasi TT, agar bayi yang dilahirkan tidak terkena penyakit Tetanus.
IV. EVALUASI
1. Pertanyaaan
Apakah yang dimaksud imunisasi TT ?
Jawaban
Imunisasi Tetanus Toksoid adalah proses untuk membangun kekebalan sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus
2. Pertanyaaan
Dimana didapat tempat pelayanan imunisasi TT ?
Jawaban
Tempat pelayanan untuk mendapatkan imunisasi TT antara lain:
Puskesmas, Rumah sakit, Rumah bersalin, Polindes, Posyandu, Rumah sakit swasta, Dokter praktik, dan, Bidan praktik.
A. IDENTITAS
Topik :Imunisasi
Sub pokok bahasan :Imunisasi TT (Tetanus toxoid) pada kehamilan
Penyuluh :Mahendraty noviani ardy
Waktu : 40 menit
Sasaran :Ibu hamil dan keluarga
Karakteristik :Ibu hamil
Tempat : Ruang pertemuan
Jumlah orang : 30 orang
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pertemuan ini, peserta dapat memahami pentingnya imunisasi TT.
2. Tujuan Khusus
1. Menjelaskan pengertian dan manfaat dari imunisasi TT
2. Diharapkan ibu dapat memahami pentingnya imunisasi TT, manfaat imunisasi TT, jumlah dosis imunisasi TT, efek samping imunisasi TT, serta mengetahui tempat pelayanan untuk mendapatkan imunisasi TT.
C. MATERI
1. Definisi imunisasi TT
2. Manfaat Imunisasi TT
3. Jumlah dosis imunisasi TT
4. Efek sampingimunisasi TT
5. Tempat pelayaanan untuk mendapatkan imunisasi TT
D. METODE
Ceramah dan tanya jawab
E. MEDIA
Leaflet, flip chart
F. KEGIATAN PENYULUHAN
NO
Materi
Kegiatan
1
Pembukaan ( 2 menit )
1. Membuka pertemuan dengan mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri sendiri
3. Menjelaskan tujuan umum dan tujuan khusus pertemuan kali ini
4. Menyampaikan waktu / kontrak waktu yang akan digunakan dan mendiskusikan
5. Memberikan sedikit gambaran mengenai informasi yang akan disampaikan pada hari ini
2
Pelaksanaan (5 menit )
1. Menjelaskan definisi imunisasi TT, manfaat imunisasi TT, Jumlah dan dosis imunisasi TT, Efek samping imunisasi TT, Tempat pelayanan untuk mendapatkan imunisasi TT
2. Menyimpulkan seluruh materi yang telah diberikan
3
Evaluasi (1 menit )
1. Membuka sesi tanya jawab kepada peserta
2. Peserta dapat mengulang kembali apa yang telah dijelaskan tadi
Penutup (2menit )
Mengakhiri pertemuan
1. Pembicaraan mengucapkan terima kasihatas perhatian peserta
2. Mengucapkan salam penutup
IMUNISASI TT (TETENUS TOXOID) PADA KEHAMILAN
I. PENDAHULUAN
Latar belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Untuk mewujudkan tujuan tersebut diciptakanlah Visi Indonesia Sehat 2010, yang merupakan cerminan masyarakat, bangsa, dan Negara Indonesia dengan ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku, dan dalam lingkungan sehat, serta memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Departemen Kesehatan Republik Indonesia,2005:1).
Permasalahan utama yang dihadapi adalah rendahnya kualitas kesehatan penduduk yang antara lain ditunjukkan dengan masih tingginya angka kematian bayi, anak balita, dan ibu maternal, serta tingginya proporsi balita yang menderita gizi kurang; masih tingginya angka kematian akibat beberapa penyakit menular serta kecenderungan semakin meningkatnya penyakit tidak menular; kesenjangan kualitas kesehatan dan akses terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu antar wilayah/daerah, gender, dan antar kelompok status sosial ekonomi; belum memadainya jumlah, penyebaran, komposisi, dan mutu tenaga kesehatan; serta terbatasnya sumber pembiayaan kesehatan dan belum optimalnya alokasi pembiayaan kesehatan. Upaya pemerintah yang nyata guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat salah satunya difokuskan pada program kesehatan ibu dan anak di setiap layanan kesehatan. Program kesehatan ibu dan anak yang telah dilaksanakan selama ini bertujuan untuk meningkatkan status derajat kesehatan ibu dan anak serta menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Untuk itu diperlukan upaya pengelolaan program kesehatan ibu dan anak yang bertujuan untuk memanfaatkan dan meningkatkan jangkauan serta mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak secara efektif dan efisien. Derajat kesehatan masyarakat di Indonesia saat ini masih memprihatinkan, antara lain ditandai dengan masih tingginya Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2007, Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia menunjukkan angka yang masih tinggi yaitu 34 per 1.000 kelahiran hidup, dan menurut data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia menunjukkan angka 248 per 100.000 kelahiran hidup. Di Provinsi Jawa Barat tahun 2007 Angka Kematian Ibu maternal menunjukkan angka yang cukup tinggi yaitu mencapai 98 per 1.000 kelahiran hidup sedangkan Angka Kematian Bayi sedikitnya mencapai 38 per 1.000 kelahiran hidup.
Angka Kematian Ibu maternal pada tahun 2008 di Kabupaten sebesar 131 per 1000 kelahiran hidup dengan jumlah kasus kematian bayi mencapai 106 per 1000 kelahiran hidup.
Tingginya angka kematian di Indonesia salah satunya diakibatkan tetanus neonatorum. Jumlah kasus Tetanus Neonatorum pada tahun 2003 sebanyak 175 kasus dengan angka kematian (CFR) 56% (Depkes RI, 2003). Angka ini sedikit menurun dibanding tahun sebelumnya. Hal ini diduga karena meningkatnya cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan. Namun secara keseluruhan CFR masih tetap tinggi. Penanganan Tetanus Neonatorum memang tidak mudah, sehingga yang terpenting adalah usaha pencegahan, yaitu Pertolongan Persalinan yang higienis ditunjang dengan Imunisasi Tetanus Toxoid pada ibu hamil.
II. MATERI PENYULUHAN
1. Definisi Imunisasi TT
Imunisasi Tetanus Toksoid adalah proses untuk membangun kekebalan sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus (Idanati, 2005).Vaksin Tetanus yaitu toksin kuman tetanus yang telah dilemahkan dan kemudian dimurnikan (Setiawan, 2006).
Penyakit tetanus adalahpenyakit yang disebabkanolehracunkumanClostridium tetani.Penyakitinisangatberbahaya, karenadapatmenimbulkankejangdankegagalanpernapasan, yang berujungpadakematian.
Padadasarnyasiapasajadapatterkenapenyakit tetanus.Tetapi yang paling rentanadalahbayibarulahirdanibu yang melahirkan.Olehkarenaitu, kelompokinimenjadiperhatianutamapencegahanpenyakit tetanus.Pencegahan tetanus padaibudanbayidilakukandenganmengimunisasiibu yang sedanghamil.
2. Manfaat imunisasi TT ibu hamil
1. Melindungi bayinya yang baru lahir dari tetanus neonatorum (BKKBN, 2005; Chin, 2000). Tetanus neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada neonatus (bayi berusia kurang 1 bulan) yang disebabkan oleh clostridium tetani, yaitu kuman yang mengeluarkan toksin (racun) dan menyerang sistim saraf pusat (Saifuddin dkk, 2001)
2. Melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka (Depkes RI, 2000). Kedua manfaat tersebut adalah cara untuk mencapai salah satu tujuan dari program imunisasi secara nasional yaitu eliminasi tetanus maternal dan tetanus neonatorum (Depkes, 2004)
3. Jumlah dan dosis pemberian imunisasi TT untuk ibu hamil
Imunisasi TT untuk ibu hamil diberikan 2 kali (BKKBN, 2005; Saifuddin dkk, 2001), dengan dosis 0,5 cc di injeksikan intramuskuler/subkutan dalam (Depkes RI, 2000).
Umur kehamilan mendapat imunisasi TT
Imunisasi TT sebaiknya diberikan sebelum kehamilan 8 bulan untuk mendapatkan imunisasi TT lengkap (BKKBN, 2005). TT1 dapat diberikan sejak di ketahui postif hamil dimana biasanya di berikan pada kunjungan pertama ibu hamil ke sarana kesehatan (Depkes RI, 2000).
Antigen
Interval
(selang waktu minimal)
Lama
perlindungan
% perlindungan
TT1
Pada kunjungan antenatal pertama
-
-
TT2
4 minggu setelah TT1
3 tahun
80
TT3
6 bulan setelah TT2
5 tahun
95
TT4
1 tahun setelah TT3
10 tahun
99
TT5
1 tahun setelah TT4
25 tahun/
Seumur hidup
99
4. Efek samping imunisasi TT
Biasanya hanya gejala-gejala ringan saja seperti nyeri, kemerahan dan pembengkakan pada tempat suntikan (Depkes RI, 2000). TT adalah antigen yang sangat aman dan juga aman untuk wanita hamil. Tidak ada bahaya bagi janin apabila ibu hamil mendapatkan imunisasi TT (Saifuddin dkk, 2001).
Efek samping tersebut berlangsung 1-2 hari, ini akan sembuh sendiri dan tidak perlukan tindakan/pengobatan (Depkes RI, 2000).
5. Tempat pelayanan untuk mendapatkan imunisasi TT
a. Puskesmas
b. Rumah sakit
c. Rumah bersalin
d. Polindes
e. Posyandu
f. Rumah sakit swasta
g. Dokter praktik, dan
h. Bidan praktik (Depkes RI, 2004).
III. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Imunisasi Tetanus Toksoid adalah proses untuk membangun kekebalan sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus. Vaksin Tetanus yaitu toksin kuman tetanus yang telah dilemahkan dan kemudian dimurnikan. Manfaat imunisasi TT ibu hamil adalah melindungi bayinya yang baru lahir dari tetanus neonatorum, melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka. Imunisasi TT untuk ibu hamil diberikan 2 kali, dengan dosis 0,5 cc di injeksikan intramuskuler/subkutan dalam. Imunisasi TT sebaiknya diberikan sebelum kehamilan 8 bulan untuk mendapatkan imunisasi TT lengkap. Biasanya hanya gejala-gejala ringan saja seperti nyeri, kemerahan dan pembengkakan pada tempat suntikan.Tempat pelayanan untuk mendapatkan imunisasi TT antara lain: Puskesmas, Rumah sakit, Rumah bersalin, Polindes, Posyandu, Rumah sakit swasta, Dokter praktik, dan, Bidan praktik.
Saran
Setelah memahami dengan jelas imunisasi TT, maka diharapkan para ibu hamil, untuk melaksanakan Imunisasi TT, agar bayi yang dilahirkan tidak terkena penyakit Tetanus.
IV. EVALUASI
1. Pertanyaaan
Apakah yang dimaksud imunisasi TT ?
Jawaban
Imunisasi Tetanus Toksoid adalah proses untuk membangun kekebalan sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus
2. Pertanyaaan
Dimana didapat tempat pelayanan imunisasi TT ?
Jawaban
Tempat pelayanan untuk mendapatkan imunisasi TT antara lain:
Puskesmas, Rumah sakit, Rumah bersalin, Polindes, Posyandu, Rumah sakit swasta, Dokter praktik, dan, Bidan praktik.